SINOPSIS BUKU INI ______________________________ Imam Al-Junaid Al-Baghdadi adalah salah satu kiblat rujukan ilmu tasawuf umat islam, sebagaimana Imam Al-Ghazali. Beliau dikenal pula sebagai Sayyidut Thaifah di zamannya yang berarti pemimpin kaum sufi yang ucapannya diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Syekh Ibrahim Al-Laqqani dalam Jauharatut Tauhid menyebut Imam Malik dan Imam Junaid Al-Baghdadi sebagai pembimbing dan panutan umat Islam. Syekh Nawawi Al-Bantani (Banten) juga menyebutkan Imam Junaid Al-Baghdadi sebagai panutan umat dalam bidang tasawuf. Menurutnya, Imam Junaid Al-Baghdadi layak menjadi pembimbing umat dalam bidang tasawuf karena kapasitas ilmu dan amalnya.

Meski mendapat banyak pujian dan sanjungan, Imam Al-Junaid tidak terlepas dari kontroversi di zamannya. Beliau pernah dituduh sebagai guru besar sufi yang kafir, ateis, ahli bid'ah, dan mengembangkan kesesatan. Bahkan dalam beberapa kesempatan, beliau dituduh dan dijatuhi hukuman, serta dipertontonkan sebagai orang kafir dan anti agama. Meskipun tuduhan-tuduhan tersebut dalam beberapa literatur tidak terlepas dari konstelasi politik dan fanatisme kelompok.

Terlepas dari itu semua, buku ini merupakan isi dari surat-surat rahasia sufistik Imam Al-Junaid yang dengan sengaja dirahasiakan olehnya sendiri. Bahkan sang imam memerintahkan kepada para murid-muridnya agar mengubur lembaran-lembaran dan catatannya menjelang wafatnya.

Seiring perkembangan zaman, surat-surat rahasia sufistik ini ditemukan dan menjadi objek penelitian oleh para ilmuan di penjuru dunia. Meskipun hasil kongkrit ajaran tasawuf Imam Al-Junaid masih dianggap misteri karena banyak menggunakan bahasa-bahasa yang penuh teka-teki, semoga penerjemahan kitab Rasail Al-Junaid ini mampu memantik diskusi pemikiran tasawuf sang imam yang dikenal sebagai Thawus Al-Ulama` (merak atau hiasan para ulama) ini.