Sejarah Sepuluh Wali Tanah Jawa
-

JIKA ADA WALISONGO, LALU SIAPA WALI KESEPULUHNYA? BAGAIMANA SEJARAH DAN PERANAN KESEPULUH WALI INI DALAM PERSEBARAN ISLAM DI TANAH JAWA? JAWABANNYA ADA DI BUKU INI!

Sebuah buku yang membahas tuntas mengenai sejarah dan perananan sepuluh wali dalam persebaran Islam di tanah Jawa.

SINOPSIS

______________________________

Dalam perkembangan Islam di tanah Jawa disebutkan bahwa para Walisongo atau Sembilan wali memiliki andil yang besar dalam mengislamkan tanah Jawa. Mereka sering kali disebut dalam banyak literatur sejarah sebagai penyebar Islam paling sukses dengan cara-cara yang bijak dan memadukan nilai-nilai Islam dengan adat istiadat Jawa yang sangat kental di masanya. Selain disebut wali, dalam kehidupan masyarakat Jawa mereka dikenal pula dengan sebutan Sunan. Sebut saja ada Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Drajat dan seterusnya.


Sudah banyak sekali tulisan-tulisan yang menjelaskan sejarah para wali atau sunan di tanah Jawa. Namun tidak banyak tulisan atau buku yang menceritakan detail perjuangan para wali yang dampaknya pada skala nation-state. Apalagi buku yang anda baca ini ditulis oleh salah seorang ulama asal Tuban, Jawa Timur, yaitu Syekh Abu Fadhol As-Senori At-Tubani.


Setidaknya ada 10 wali atau sunan yang menjadi sorotan penulis. Para wali tersebut memiliki tali nasab yang saling tersambung satu sama lain. Lebih sederhananya mereka masih memiliki hubungan saudara. Kemudian mereka berjuang bersama untuk dakwah Islam disertai lika-liku hambatan dan tantangan yang tak mudah. Hingga kemudian mampu menaklukkan kerajaan Majapahit dan menggulingkan kemapanan kekuasaan kerajaan yang berpusat di Mojokerto itu. Walhasil, buku ini mencoba menceritakan kisah-kisah 10 wali yang berdomisili dalam teritorial berbeda-beda dan saling berhubungan hingga kemudian bahu-membahu menyebarkan Islam di Tanah Jawa.

DETAIL BUKU

Judul Asli: Ahlal Musamarah fi Hikayati Auliya Al-'Asyarah Judul Terjemah : Sejarah Sepuluh Wali Tanah Jawa Penulis : Syekh Abu Fadhol As-Senori At-Thubani Penerjemah : Masturi Irham Munawar, Lc. & M. Mali Supar, L.c. Genre : Agama Islam Tebal : 134 halaman Dimensi : 13 x 19 cm Penerbit : Penerbit Kalam Berat : 200 Gram ISBN : 978-623-94998-0-8 Cover : Soft Cover

KELEBIHAN & KEUNGGULAN BUKU INI ______________________________ ☑️- Merupakan buku yang mendobrak pakem bahwa tidak hanya walisongo, tapi di Jawa ada sepuluh wali

☑️- Ditulis oleh seorang ulama yang merupakan guru dari KH. Maimoen Zubair, KH. Hasyim Muzadi, KH. Dimyati Rois Kendal, KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo dlsb

☑️- Merupakan buku sejarah pertama dan satu-satunya karya ulama asli Indonesia yang ditulis dalam bahasa Arab

☑️- Merupakan buku unik yang membahas tentang sejarah dan peranan sepuluh wali dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa

☑️- Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun

☑️- Ditulis oleh seorang ulama yang merupakan santri Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari Tebuireng yang karya-karyanya sudah diakui di seluruh penjuru dunia

☑️- Sebuah buku yang wajib dimiliki oleh para pecinta wali Allah

-

SIAPA PENULIS BUKU INI?

Syekh Abu al Fadhol al Senori atau Kiai Fadhol adalah putra dari pasangan ulama KH. Abdus Syakur bersama istrinya Nyai Sumiah yang lahir pada tahun 1917 M. Dilihat dari nasab ayahnya, Kiai Fadhol bukanlah keturunan orang sembarangan. Kakeknya dari jalur ayah, yang bernama Kiai Muhsin adalah ulama dari Karangmangu, Sarang yang merupakan putra dari Mbah Saman bin Yaman, yaitu seorang pejuang dari pasukan Pangeran Diponegoro yang gigih membela negara.



Kecerdasan Kiai Fadhol memang sudah nampak sejak masih kecil. Daya hafalannya sangat kuat. Dengan hanya mendengar penjelasan ayahnya, ia dapat mencerna dan memahami dengan cepat. Maka tidaklah heran, ketika berusia Sembilan tahun, ia sudah sanggup menghafalkan al-Quran 30 juz hanya dalam waktu dua bulan. Kemudian, pada usianya yang kesebelas tahun, ia sudah hafal Alfiyah ibn Malik. Selain itu, ia juga sudah mampu mengarang kitab, khatam kitab Kafrawi dan membaca Fathul Wahab ketika masih muda. Bahkan, saat ia mengkhatamkan kitab Uqudul Juman, tata bahasa Arabnya sudah sangat sempurna. Oleh karena itu, meskipun tidak pernah menuntut ilmu ke Mekkah seperti ayahnya, keunggulan gramatikal bahasa Arab Kiai Fadhol tidak perlu diragukan lagi kefushah-annya. Terbukti ketika banyaknya tamu Kiai Abdus Syakur yang dari negara Arab datang ke rumah, Kiai Fadhol lah yang menjumpai mereka dan berdiskusi dengan mereka.




Kiai Fadhol adalah ulama yang sangat produktif hingga akhir hayatnya. Karya-karyanya bahkan tidak hanya dikaji di Pesantren-pesantren di Nusantara, namun juga di luar negeri seperti Malaysia, Mesir dan Turki.

TESTIMONI

-
-
-
-

BERAPA HARGA KITAB LANGKA DAN UNIK YANG SUDAH DITERJEMAHKAN KE DALAM BAHASA INDONESIA INI?

HARGA DISKON KHUSUS UNTUK ANDA! Khusus untuk 10 pembeli tercepat hari ini, kami memberikan diskon khusus untuk Anda, agar segera memiliki buku spesial ini!

Rp. 150.000,- JADI CUMA Rp. 99.000,- MUMPUNG DISKON! AMBIL KESEMPATAN ANDA SEKARANG JUGA!! DISKON TERBATAS DAN REBUTAN!! BISA COD BAYAR DI RUMAH KE SELURUH INDONESIA!!


HARGA SEMURAH ITU TENTU SAJA TIDAK SEBANDING DENGAN MANFAAT LUAR BIASA YANG AKAN ANDA DAPATKAN DARI KITAB YANG SANGAT LANGKA INI UNTUK SEUMUR HIDUP ANDA! INGAT! INVESTASI TERBAIK ADALAH INVESTASI ILMU, TERLEBIH ILMU AGAMA DAN AKHIRAT!

-
-
2JAM
30MENIT
0DETIK


TENANG SAJA!!!

Kami hanya menjual buku 100% ORI. Kalau terbukti KW/Palsu kami ganti buku baru tanpa ribet.


HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTOCOPY

__________________________________
Sekali lagi, ini adalah sebuah referensi penting bagi kaum muslimin untuk mengerti sejarah dan peranan sepuluh wali dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa!
-