Buku wajib untuk para ahli hisap karya ulama besar Indonesia. Sebuah karya fenomenal yang lebih dari satu abad lalu. Kini sudah hadir dalam bahasa Indonesia untuk anda!
SINOPSIS BUKU
_________________________________
R0-k*k selalu menimbulkan polemik dalam banyak hal. Mulai dari cara pandang medis hingga hukum mengonsumsinya. Semua polemik itu dapat kita temukan dalam buku ini. Sebuah buku yang merupakan terjemah dari kitab Nuzhah Al-Afhām fī Mā Ya’tari Ad-Dukhān min Al-Aḥkām, Adikarya Syaikh Ahmad Dahlan At-Tarmasi, adik dari Syaikh Mahfudz At-Tarmasi sekaligus menantu Kiai Sholeh Darat Semarang. Karya ulama nusantara satu abad yang lalu!
Menurut Syaikh Ahmad Dahlan, kitab ini merupakan kesimpulan penelitian beliau mengenai r0-k*k.
"Ini merupakan sebuah ringkasan kecil, simpulan perjalanan intelektual mengenai t3m64k4u atau disebut juga sebagai r0-k*k,” tutur beliau dalam kitabnya ini.
Istimewanya, dalam kitab ini, beliau menyajikan pemikiran beliau sendiri serta kutipan pendapat para ulama kredibel tentang r0-k*k seperti pendapat Syaikh Kurdi dan Ibnu Hajar al-Haitami. Dalam kitabnya ini, beliau juga menyajikan hadis-hadis palsu yang beredar mengenai r0-k*k. Tidak cukup sampai di situ, Syaikh Ahmad Dahlan bahkan membahas persoalan tentang seorang istri yang mer0-k*k, apakah suami wajib mengeluarkan nafkah untuk itu atau tidak. Singkatnya, kitab ini berhasil merangkum polemik serta hukum-hukum yang terkait dengan r0-k*k secara tuntas dan utuh. Selamat membaca!
DETAIL BUKU
Judul Asli : NUZHAH AL-AFHAM FI MA YA'TARI AD-DUKHAN MIN AL-AHKAM
Judul Buku : Kopi R0-k*k
Penulis : Syaikh Ahmad Dahlan At-Tarmasi
Penerjemah : Masturi Irham Munawar, Lc
Genre : Agama Islam
Tebal : 152 halaman
Ukuran : 14 x 21 cm
Berat : 300 Gram
ISBN : 9786239773922
KELEBIHAN & KEUNGGULAN BUKU INI____________________________
☑️ Berisikan perdebatan para ulama mengenai r0-k*k
☑️ Ditulis oleh ulama asal Termas, Pacitan, Jawa Timur sekitar satu abad yang lalu.
☑️ Ditulis oleh ulama besar Indonesia, Syaikh Ahmad Dahlan Termas, Adik Kandung Syaikh Mahfudz Termas sekaligus Menantu Kiai Sholeh Darat Semarang, Mahaguru Ulama Nusantara☑️ Buku pertama yang membahas secara detail, terperinci dan tuntas plus perdebatan para ulama mengenai hukum r0-k*k
☑️ Pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
☑️ Diterjemahkan dengan bahasa Indonesia yang sangat mudah dipahami bahkan oleh orang awam sekali pun!
☑️ Sudah terjual ribuan eksemplar
SIAPA PENULIS BUKU INI?
Syaikh Ahmad Dahlan lahir di Tremas, Pacitan, sekitar tahun 1279 H/1862 dari pasangan KH. Abdullah bin KH. Abdul Mannan Dipomenggolo dan Nyai Siti Aminah. Kakeknya, KH. Abdul Manan Dipomenggolo (wafat 1862), yakni pendiri Pesantren Tremas, Pacitan, di tahun 1830. Sementara ayahnya, KH. Abdullah, melanjutkan kepemimpinan pesantren dari tahun 1862 hingga wafatnya di Mekah pada tahun 1894. Beliau mengantar keempat putra-putranya, Mahfuzh, Ahmad Dahlan, Dimyathi dan Abdurrozak, naik haji dan mencar ilmu selama bertahun-tahun di Mekah.
Sejak kecil Syaikh Ahmad Dahlan mencari ilmu pertama kali di pesantren ayahnya di Tremas, kemudian menuju Mekkah mencari ilmu pada ulama-ulama Hijaz termasuk kepada sang kakak dia sendiri, Syekh Mahfuzh Tremas. Di kota suci itu dia akrab erat dengan Syekh Muhammad Hasan Asy’ari asal Bawean (wafat sekitar tahun 1921 di Pasuruan, Jawa Timur) yang dikenal juga ulama ahli falak dengan karyanya Muntaha Nataiji-l-Aqwal. Keduanya kemudian berangkat menuju beberapa wilayah di Tanah Arab dan menuju ke Al-Azhar. Di Kairo inilah keduanya bertemu dua ulama besar Nusantara yakni Syekh Jamil Djambek dan Syekh Ahmad Thahir Jalaluddin Al Azhar dan secara khusus mengkhatamkan kitab al-Mathla’ as-Sa’id fi Hisabi-l-Kawakib ala-r-Rashdi-l-Jadid, sebuah kitab induk ilmu falak yang ditulis Syekh Husein Zaid al-Mishri dari awal periode 19.
Usai mencari ilmu di kampus al-Azhar, Syaikh Ahmad Dahlan Tremas berangkat menuju Mekkah dan berpamitan pada kakaknya untuk pulang ke Jawa. Sebelum berangkat pulang bersama Syekh Hasan Asy’ari, dia diberi pesan oleh kakaknya untuk mampir ke Darat, Semarang, untuk belajar pada Kiai Saleh Darat.
Selama nyantri di Pesantren Darat, Semarang, beliau menjadi santri favorit, dan diminta membantu gurunya mengajar. Syaikh Ahmad Dahlan kemudian diambil menantu oleh gurunya sendiri, Kiai Sholeh Darat Semarang, Mahaguru Ulama Nusantara.
TESTIMONI
H A R G A
BERAPA HARGA BUKU YANG LANGKA DAN BERHARGA INI?
HARGA DISKON KHUSUS UNTUKMU!
Khusus untuk 10 pembeli tercepat hari ini, kami memberikan diskon khusus untuk Anda, agar segera memiliki buku spesial ini!
Rp. 150.000
JADI CUMA
RP. 99.000
Ambil kesempatanmu sekarang juga!!
DISKON TERBATAS DAN REBUTAN!!
2JAM
29MENIT
59DETIK
TENANG SAJA!!!
Kami hanya menjual buku 100% ORI. Kalau terbukti KW/Palsu kami ganti buku baru tanpa ribet.
HATI-HATI BUKU MURAH TAPI KW/PALSU/FOTOCOPY
__________________________________
Sekali lagi, ini adalah sebuah referensi penting yang sangat langka!